Muhammad Amin
3 min readJul 9, 2024

Mengapa Sibuk Berjejaring Kalau Bisa Hidup Berleha-leha?

Mengapa Sibuk Berjejaring Kalau Bisa Hidup Berleha-Leha? with hands gather together as community designed at Canva
Mengapa Sibuk Berjejaring Kalau Bisa Hidup Berleha-Leha? designed at Canva

Beberapa bulan terakhir, aku sedang asyik berkomunitas dengan berbagai ragamnya. Mulai komunitas membaca buku seperti Kumbang Book Club, Bandung Book Party PABOBA, BSSB. Komunitas menulis seperti Nyarita. Komunitas bisnis dan IT seperti WordPress Bandung Raya, dan SEO Subuh, 30 Days WA Marketing Challenge, dan Meaningful Passion & Purpose. Aku juga ikut pelatihan Elite Circle Batch 27. Mengapa harus ikut banyak hal ini dalam satu waktu?

Aku paham bahwa ternyata semakin orang santai, seolah tidak ada kegiatan, maka biasanya waktunya akan direnggut hal lain, yang sangat ditakutkan bila hal lain tersebut mengarah pada hal-hal negatif. Aku teringat satu pesan bahwa kalau kau tidak disibukkan dengan kebaikan, maka bersiaplah untuk disibukkan dengan keburukan.

Aku akan paparkan alasanku mengikuti berbagai komunitas tersebut satu per satu. Dimulai dari komunitas membaca buku dan menulis. Sedari dulu, aku suka membaca dan menulis. Namun, beberapa bulan terakhir, semangat membaca turun. Salah satu solusinya adalah mengikuti komunitas yang memaksa kita untuk membaca dan menulis. Setidaknya kebiasaan membaca buku dan menulis terus terasah setiap hari sedikit demi sedikit.

Setelah dunia literasi, mengapa aku memilih dunia wirausaha dan digital marketing? Sebab aku juga paham di dunia yang semakin cepat berubah ini, aku tak mau ketinggalan kereta perubahan tersebut. Aku coba selami perlahan apa itu digital, apa itu blog, apa itu marketing, dan semacamnya. Harapannya tentu selain ilmu, adalah pundi-pundi rupiah. Hasilnya untuk menghidupi dan menyejahterakan keluarga dan sesama.

Terakhir, aku mengikuti klub Elite Circle di mana bisa bertemu orang-orang hebat di bidangnya yang semakin terasah dengan visi global Islam dan paham bahwa seseorang dilahirkan di dunia untuk menjadi hamba, khalifah untuk mengatur bumi-Nya, dan juga menjadi rahmat seluruh alam (bermisi global). Maka, rasanya tidak berlebihan kalau kukatakan bahwa komunitas Elite Circle semakin meneguhkan keislaman supaya semakin utuh dan komprehensif untuk dilaksanakan dalam keseharian.

Pada akhirnya, muara ini semua adalah sebagai satu bentuk kesyukuran atas nikmat Allah yang begitu banyak, dosa yang terlampau banyak, dan waktu yang terlalu singkat. Maka, segalanya harus dipersiapkan dengan matang dan tempo cepat. Mempersiapkan kontribusi unggulan untuk dunia menjadi wasilah dan kompensasi segala kelebihan dan kekurangan yang ada saat ini.

Aku teringat satu pesan dari Ustaz Muhammad Elvandi, mentor Elite Circle bahwa

Allah tidak akan mengumpulkan dua kenikmatan sekaligus. Kalau kau bersantai di dunia, maka bersiaplah untuk sengsara di akhirat. Sebaliknya, bila kau sibuk dan bersusah payah beramal di dunia, insyaallah akan bahagia di akhirat kelak.

Maka, sekarang mari bertanya pada diri masing-masing, mengapa sampai saat ini masih begini-begini saja. Mengapa tak ada pergerakan dan perubahan fundamental yang akan berpengaruh pada masa depan. Temukan jawabannya segera, sebab ada waktu terus berjalan, ada nikmat yang terus tercurah, dan semoga saja tidak ditambah dengan dosa yang kian menggunung. Wallahu a'lam.

Sahabatmu, Muhammad Amin.

#kumbangbookclub #bandungbookparty #nyarita #paboba #bssb #WordPressBandungRaya #elitecircle #seosubuh #30dayswamarketingchallenge #akademiproduktif #pembelajarproduktif #meaningfulpassionandpurpose #nyaritantangan #day3 #10072024

===

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian "Ke(sok)sibukan". Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

Muhammad Amin

Dosen Bahasa Arab, penerjemah, blogger, pemerhati bahasa Arab dan pendidikan, digital marketer, WordPress User https://www.muhammadamin.my.id