Tape Recorder Tua
Pernah pada masa kecil, aku selalu mendengarkan lagu dari tape recorder yang entah dibeli kapan. Barangkali dia adalah hadiah? Aku pun tak pernah tahu. Yang kutahu, orang tua setiap pagi menyetel lagu-lagu anak islami, lagu kasidah, sampai ceramah ustaz.
Pernah beberapa waktu kemudian, aku tahu kalau orang tua memesan satu set kaset rekaman mengaji 30 juz dari syekh atau Imam Masjidil Haram, seperti Imam Sudais, Al-Huzaifi, dan sebagainya. Kumasukkan kaset ke dalam tape recorder, lalu menirukan suara mengaji imam yang amat mendebarkan jiwa dengan sepenuh hati.
Tak lupa, pernah sekali aku iseng rekaman menggunakan tape recorder tersebut. Suatu hari, aku pasangkan kaset kosong ke dalam tape recorder, tak lupa kupencet tombol play dan record bersamaan. Kupasangkan juga mic yang dibeli beberapa waktu sebelumnya untuk menyanyikan beberapa lagu. Aku sudah lupa lagu apa saja yang kunyanyikan kala itu. Yang pasti aku sangat bahagia melakukannya.
Seiring berjalannya waktu, tape recorder menjadi barang langka yang cukup sulit dicari, semacam radio saja. Belum lagi kalau bicara saudara tape recorder dalam bentuk mini, walkman. Entahlah, apakah memang namanya walkman atau sesungguhnya ia adalah jenama semacam Le Minerale dan Club.
Di masa depan, aku ingin memiliki tape recorder itu lagi. Saat ini, aku menabung untuk bisa membeli tape recorder-bekas sekalI pun-tak jadi soal. Harapanku, setelah kubeli tape recorder, tak lupa kubeli kasetnya, kalau perlu kaset kosong, lantas bernyanyi kembali dengan riang gembira seperti masa kecil dulu. Akan kuputar lagi lagu-lagu lawas, kasidah, ceramah ustaz, band favorit agar tak hanya jadu kenangan belaka, tetapi juga menjadi hal menyenangkan yang bisa dilakukan oleh orang dewasa yang rindu akan masa kecilnya bersama tape recorder.
===
Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian "Nostalgia". Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita! #day01 #08072024
